Senin, 03 Agustus 2009

tiga hari aku disini


kesendirianku kian terasa kalam malam telah menambah pekatnya gua gelap yang kuhuni. kegelapan yang tak pernah lelah menemaniku kini hampir tertutup semua batas pemandanganku. terbentur segala inginku untuk menikmati indahnya pelangi warna warni. hanya beku yang kutemui disetiap menit2 ku saat ini. rasa dahagapun sirna sudah. ingin rasa hati mengulang kembali keceriaan bersama dia yang masih memiliki detak nafas hingga saat ini. namun kegelaan itu tak dapat kutembus, ngin rasa hati menyapa dia yang tengah melantunkan sebait doa untukku namun lidahku kelu, tak ada suara yang terhembus dari dentuman dentuman yang keluar dari mulutku. hanya berupa raungan menahan sakit, hanya tangis tanpa air mata dan jeritan yang terlontar kaku dari bibirku.
keindahan yang masih tergores dipelupuk mataku seketika menjelma menjadi kegelapan, hanya gelap yang terus menemnai kesendirianku, entah sampai kapan aku terus disini sendiri menanti hadirnya yang kini terpisah jauh dariku. aku menunggunya namun aku tak ingin dia ikut merasakan kegelapan ini. aku merindunya namun aku tak ingin dia hadir disini bersamaku. hanya sebait doa yang kupinta bukti bahwa dia terus mengingatku, terus peduli aku dan terus menginginkan hadirku untuknya.
gelap seakan tak terpatahkan ketika sang mentari mengajakku menikmati keindahan sinarnya, aku hanya terbaring kaku disini, tanpa berusaha mengutarakan isi hati tentang kesepian ini. sepi yang merambat diujung hati tak mengantarkan aku untuk sebuah jawaban yang mungkin bisa mengakhiri semua ini.

Jumat, 24 Juli 2009

sentuh aku dengan doa mu


kini aku tengah berjalan di gurun yang tandus, jangankan sebuah oase sebatang kaktus pun tak kutemukan disini. aku terus berjalan melawan gumpalan debu yang menerjang wajahku. mataku tak luput dari setiap benda yang kutemukan disini dan tak satupun yang mampu memuaskan dahagaku. rasa haus kian menjalar dari ujung tenggorokanku, aku kian mempercepat langkah menuju sebuah kotak besar dengan banyak pintu. apakah kotak besar itu seperti tempat tinggalku yang disebut rumah??? aku makin mendekat, mencoba mendorong pintunya dan ingin tahu apa ada apa didalamnya. namun sama sekali tenagaku tak mampu untuk mendorongnya, aku jatuh terduduk di pintu utama, kini aku menuju pintu kedua dan pintu itupun lebih rapat dari pintu yang pertama.
pintu ketiga hingga pintu ketujuh dan tak satupun yang mengijinkan aku masuk. dalam keadaan lemah tak berdaya aku kembali melanjutkan perjalanan namun, bunyi deritan pintu seperti menahan langkahku, aku menoleh dan ku lihat pintu itu terbuka lebar dan air jernih pun mengalir didalamnya. aku hendak berlari kesana melepaskan dahaga yang tengah mengisi kerongkonganku, namun ketika aku berlari aku malah terjatuh dan terseret kedalam sebuah gua gelap. kegelapan itu terus menemaniku, aku tak mampu keluar dari sini, dalam dahagaku yang tak terkira aku terus disini memejamkan mata dan menanti setitik air dan seberkas cahaya dari orang2 terkasihku.

Kamis, 23 Juli 2009

mati itu pasti


akan datang hari itu, hari dimana tak lagi kurasakan hangatnya sinar mentari, hari yang penuh kegelapan akan mengisi setiap sudut pandanganku.kedua mataku tertutup rapat, bibirku pucat, kulitku menguning dan keriput.

tak lagi kurasa lembutnya belaian orang terkasih, semua kaku dan bisu. jiwaku melayang jauh menggapai apa yang selama ini telah kusimpan disana. jauh disana tak kutemukan ragaku, tak kukenali diriku. senyumku sirna, mataku nanar menyaksikan gambaran itu. ingin ku ulang kembali berjalan dengan kaki kananku, ingin kuraih keindahan itu dengan tangan kananku, tapi... hari itu aku berjalan sempoyongan dengan mengandalkan kaki kiri dan tetap memegang bara api dengan tangan kiriku. sungguh tak seimbang, aku jatuh dan bangkit lagi hingga kulalui jalan panjang yang penuh duri itu.


keadaan telah menertawakan aku, mentaripun ikut mengejekku,mendekati ubun2ku dan menyiramkan sinarnya yang tajam tepat di jantungku. aku meraung meminta belas kasihan dari siapa saja yang ada disekitarku, tapi mereka terus tertawa dan tertawa. siksa terus menerpa tubuh mungilku yang tercipta dari bara hitam bekas kenikmatan yang pernah terbakar sebelumnya.

Jumat, 30 Januari 2009

awalnya....aku hadir di Mirc sebagai layak nya seorang an9el_love yang ramah dan penuh senyuman. seorang pemuda cool meliri aku dengan penuh tanda tanya.
tak percaya kalau aku seorang an9el yang tak bersayap.
seorang pemuda yang ku jumpai di dunia maya, dan seakan dia nyata dalam hidup ku.
tutur katanya yang sopan, suaranya yg lembut, dan tatap matanya yang teduh menyempatkan aku simpati padanya.
aku juga tak tau kenapa di saat aku buka FS nya...seakan ada jarak di antara aku dan dia jarak yang begitu jauh baru ku sadari ketika aku melihat seorang bidadari tengah menghiasi hidup nya.
cemburu??? aku tak tau apakah itu yang namanya cemburu. karena tak wajar rasanya aku cemburu pada pasangan bahagia .itu. toh aku bukan siapa2. hanya seorang an9el di dunia maya pemuda itu.
hari - hari pun berlalu, telah hampir 5 bulan aku selalu bersamanya meski di dunia maya.
saling bertukar fikiraan, saling menghibur, dan saling mengungkap kan perasaan suka maupun duka.
jujur aku simpati padanya. rasa simpati itu menorehkan rindu di hati ku di saat dia takhadir di dunia maya. aku merasa kehilangan dia.ingin rasanya aku berteriak memanggil nya , biar dia hadir di sisi hati ku yang sepi. namun teriakan ku terhalang oleh pesona tiga bidadari yang tengah luluhkan hati nya. hati nya yang penuh cinta.
aku tak dapat berbuat banyak, karena aku pun menyadari ini bukan nyata. pemuda penuh cinta yang ku temui di dunia maya ini laksana bayang yang tak dapat ku genggam. aku hanya bisa memandang nya . mengagumi nya tanpa dapat menyentuh nya.
dan ketika kemaren aku mengajak nya ke danau toba, dia lebih memilih rawa2. rawa yang penuh semak belukar tak terawat.
aku salut dengan kesederhanaan nya. dia lebih memilih yang alami dan belum terjamah oleh siapa pun dari pada danau toba yang telah lusuh oleh lalu lalang pengunjung.
untuk mu pemuda ku.... tetap lah di hati ku meski hanya dapat ku miliki di dunia maya. semoga tiga bidadari mampu menjaga cinta mu yang sejati.
maaf kan jika aku terlanjur jatuh dalam lautan teduh mata mu, hanyut dalam lembut suara mu. dan bermimipi dalam hangat belai mu.
miss u my dark beloved.... pemuda ku yg cool yg sangat menyukai rawa2.
luph ...u.. :)